Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 13; Matius 13; Kejadian 25-26
Jika Anda membaca kisah-kisah perang, para tawanan yang berhasil bertahan hidup melewati berbagai siksaan dan juga kehidupan yang sulit dibawah tekanan musuh adalah mereka yang memiliki pengharapan yang kuat akan datangnya pertolongan dan bisa mencapai kebebasan. Mereka yang kehilangan pengharapan akan mudah menyerah atau bahkan mengalami kematian dengan cepat.
Demikian juga dalam kehidupan sehari-hari ini, jika Anda memiliki pengharapan yang kuat maka penderitaan seberat apapun dapat ditanggung hingga Anda keluar sebagai pemenang. Namun bagaimana bisa memiliki pengharapan yang kuat itu? Yang mengejutkan Alkitab mengatakan bahwa satu-satunya cara agar kita bisa memiliki pengharapan yang kuat haruslah melewati penderitaan.
Roma 5: 3-4 berkata: “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” Sama seperti emas, untuk menjadi perhiasan yang indah dan berkilau harus dibakar dan ditempa dulu, demikian juga kehidupan manusia.
Namun yang lebih penting dari semuanya, Anda harus menemukan dasar yang benar bagi pengharapan Anda. Janganlah berharap pada sesuatu yang rapuh seperti harta kekayaan, jabatan, status sosial, orang lain atau bahkan diri sendiri. Jika Anda berharap pada semuanya itu, maka pengharapan Anda akan segera kandas. Dasar bagi pengharapan yang kokoh adalah Tuhan, seperti yang Yeremia katakan: Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yer 17:7).
Untuk itu, apapun yang sedang Anda hadapi hari ini berharaplah pada Tuhan. Ingatlah bahwa pengharapan Anda sungguh ada dan semoga doa Rasul Paulus untuk jemaat di Roma ini Anda alami dalam kehidupan Anda: “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” (Roma 5:13).
Salib Yesus adalah sumber pengharapan yang mengalirkan iman tanpa batas. Pandanglah salib itu setiap kali Anda merasa lemah.